Perluas Koneksimu di Dunia Bisnis: Simak Cara Networking Ini!

LatihID
4 min readApr 25, 2021

--

Networking, atau membuat relasi dengan berbagai pihak merupakan hal yang penting di berbagai macam dunia pekerjaan, salah satunya bisnis.

Oleh sebab itu, tidak asing lagi jika kamu melihat para pebisnis seakan-akan saling mengenal satu sama lainnya. Entah dengan pebisnis yang dapat dianggap pesaingnya, sampai dengan pihak-pihak distributor dan konsumen.

Apakah kamu pernah berpikir kenapa networking itu sangat penting untuk dilakukan? Sebenarnya, apa itu networking?

Networking

Contoh Networking
Contoh Networking | Sumber foto: freepik

Networking adalah upaya memperlebar jaring koneksi seseorang, dengan cara bertemu lalu berkenalan dengan banyak pihak.

Tempat-tempat networking juga banyak, dan tidak selalu terkesan kaku atau seremonial seperti yang sering diperlihatkan di series, film, atau drama Korea.

Kamu bisa saja berkenalan dengan sesama pebisnis saat mengunjungi toko, atau mengikuti akun media sosial (medsos) mereka secara personal.

Ini ada beberapa tips untuk kamu yang ingin memperluas koneksi di dunia bisnis!

1. Ikuti perkembangan pasar

Yang pertama, jangan pernah lengah dan tidak memperhatikan trend dari waktu ke waktu. Tren ini dapat berupa produk yang sedang digemari konsumen, sampai informasi atau berita yang sedang viral dan bisa kamu jadikan bahan marketing juga (contoh: penggunaan TikTok yang bisa buat produk usahamu laku!).

Ikuti medsos pemilik bisnis yang kamu rasa menarik, jika memang tidak dapat bertemu secara langsung, perkenalkan diri kamu dengan sopan secara digital (direct messages atau email). Jangan hanya perkenalkan nama kamu, tapi kenalkan juga produkmu dan apresiasimu terhadap produk yang mereka buat.

Berkomunikasi dengan konsumen juga hal yang baik. Sebagai pebisnis, terkadang kacamata yang kamu gunakan berbeda dengan para pengguna medsos biasa. Coba tanyakan dengan sopan dan kreatif, konten-konten apa yang mereka gemari, sampai influencer mana yang sangat mempengaruhi mereka?

Ketika kamu memahami perkembangan market beserta isinya, kamu akan merasa lebih leluasa dalam berinteraksi dan berkreasi di dalamnya.

2. Buat paket kolaborasi

Contoh kolaborasi brand make-up dengan makanan (Dear Me Beauty X YUPI)
Contoh kolaborasi brand make-up dengan makanan (Dear Me Beauty X YUPI) | Sumber foto: Hipwee

Konsumen cenderung mencari produk-produk berharga hemat, meskipun ingin mendapatkan banyak hal. Paket kolaborasi antara brand atau tokoh akan sangat menarik untuk publik.

Contohnya, kolaborasi brand pakaian dengan artis-artis atau selebriti. Maupun paket produk collab makanan dan riasan.

Biasanya, bisnis yang saling berkolaborasi juga banyak yang dimulai dari kesamaan value atau nilai yang dibawa saat berjualan.

Di sini kamu juga bisa berelasi lebih kuat dengan sesama pengusaha yang percaya dengan value yang sama, atau mirip denganmu. Seperti sesama toko yang menjunjung tinggi kampanye go-green, kesetaraan gender, dan isu-isu sosial lainnya.

3. Kenali banyak bisnis dengan submarketnya

Submarket adalah pasar-pasar turunan dari market utama yang biasanya dicari-cari publik. Yang menurut buku Expert Secrets merupakan kekayaan, kesehatan, dan hubungan.

Contoh submarket di bidang kesehatan adalah penjualan skincare, body care, dan lainnya. Jadi, bukan hanya menjual obat-obat yang ada di apotik biasanya.

Beberapa market turunan ini kadang jarang ditemukan, apalagi kalau belum hype. Saat dulu masker organik untuk wajah belum terlalu dipercaya manfaatnya oleh publik, pasti penjualnya juga masih sedikit, kan?

Oleh sebab itu, jika kamu mengenal lebih banyak pebisnis dan mengkategorikan mereka sesuai submarket dan target pasarnya masing-masing, kamu akan lebih mudah mempelajari pola beraktivitas mereka.

Coba lebih banyak berinteraksi dengan pebisnis yang memiliki submarket yang mirip atau sama denganmu. Jangan segan untuk menanyakan saran atau pendapat mereka tentang produkmu, karena sejatinya persaingan bisnis tidak selalu harus berakhiran buruk.

Ketika dalam masa-masa berat (seperti saat pandemi sekarang), kalian bisa saling rangkul-merangkul dan bertahan bersama dengan berbagai macam cara.

4. Ikut komunitas

Cara Networking
Cara Networking | Sumber foto: Canva/Monkey Business Images

Salah satu cara untuk para pebisnis saling merangkul saat masa-masa berat adalah dengan mengikuti satu kelompok, seperti serikat atau komunitas.

Komunitas pelaku UMKM per daerah atau per bidang bisa menjadi contohnya. Umumnya, komunitas memiliki program-program tersendiri yang dibuat untuk anggotanya.

Untuk para pebisnis yang aktif berkomunitas tentu akan memiliki lebih banyak kenalan, yang memiliki fokus yang sama yaitu berdagang dan berelasi dengan sesamanya. Saat ada isu-isu yang melibatkan anggota komunitas tersebut, tentu solusi dan penanganan bersamanya akan lebih mudah diatur dan dilaksanakan.

Salah satu bentuk kerja sama antara anggota komunitas pebisnis adalah saling mempromosikan satu toko dan lainnya, dalam akun medsos masing-masing anggota.

5. Jangan segan mencari mentor

Kamu baru banget menjadi pedagang dan masih merasa bingung dengan banyak hal? Coba cari pebisnis atau pihak lain yang lebih ahli di bidang ini, dan minta tolong arahan mereka.

Pihak tersebut dapat berupa senior di dunia perdagangan ini, bisa yang berjualan jenis produk di bidang yang sama denganmu (ataupun tidak), maupun ahli-ahli yang memang mempelajari materi bisnis sejak lama.

Jika pihak-pihak tersebut rela menjadi mentormu, akan lebih baik lagi. Atau, jika kamu kesusahan mencari orang yang ingin menjadi mentormu, coba ikuti saja program-program mentoring yang diselenggarakan oleh banyak lembaga atau platform.

Dengan memiliki mentor, relasi kamu pun juga berkembang. Terdapat potensi juga untuk kamu diperkenalkan dengan kenalan mentormu! Jadi, jangan pernah segan untuk mencari bantuan dari pihak lain, ya.

Tapi jangan lupa juga untuk selalu sopan dan tahu tempat saat berkenalan dan berinteraksi dengan mereka. Selamat memperluas jaring-jaring relasimu!

Kunjungi website LatihID di www.latihid.com untuk mendapatkan akses gratis belajar materi UMKM, juga program menarik lainnya!

Penulis: Samantha Yohana Blessya

--

--

LatihID
LatihID

Written by LatihID

A social start-up providing free E-learning platform for Indonesian Small and Medium Enterprise (SME).

No responses yet