Mau Keuntungan Meningkat? Ini 4 Cara Produktif Untuk Pelaku UMKM
Tips produktif selama pandemi seakan bertebaran di mana-mana. Dari satu akun medsos (media sosial) ke lainnya, dan dari room chat yang satu ke lainnya juga. Kamu sendiri sering mencari info semacam ini juga, nggak?
Maksud produktif di sini adalah sifat, kondisi, suasana yang dapat membuat kamu lebih lancar dalam menyelesaikan tugas ataupun menghasilkan sesuatu. Dari mencuci piring dan membersihkan rumah, sampai menyelesaikan bacaan yang sudah lama tergeletak, dan juga tugas-tugas yang sebentar lagi akan menumpuk.
Tapi sebenarnya kamu penasaran gak sih, kenapa orang-orang mau banget untuk menjadi produktif, bahkan saat Covid masih bertebaran? Coba simak alasan-alasan umumnya di bawah ini.
Alasan Banyak Orang Ingin Produktif
1. Tidak ingin merasa malas terus-terusan
Di awal pandemi Covid, beberapa orang mempunyai kesempatan untuk rebahan dan berleha-leha. Tapi lama kelamaan, sesuatu yang dilakukan secara berlebihan biasanya akan terasa membosankan. Istilahnya, kalau seminggu rebahan, bukannya punggung atau badan secara keseluruhan juga jadi pegal?
Dan juga, walau Corona menghadang, waktu gak berhenti. Jadi, mau gak mau, kamu harus mulai bangun lagi dan mulai melakukan kewajiban hidup. Entah dengan kuliah, kerja, atau menambah keterampilan baru.
Karena jaman sekarang, investasi keterampilan untuk diri sendiri itu gak kalah penting dari investasi finansial. Nantinya, wawasan dan skill baru itu bisa jadi aset ‘mahal’ yang kamu tawarkan di masa depan.
2. Ingin menambah pengalaman hidup
Siapa yang gak tergiur dengan kesempatan-kesempatan untuk menjadi intern (magang), pegawai, sampai volunteer yang bekerja dari rumah? Belum lagi, kalau salah satu fasilitas yang ditawarkan suatu perusahaan, komunitas atau organisasi padamu adalah tanggungan kuota internet.
Ada juga perusahaan yang merekrut pegawai tetapnya dengan sistem work from home. Kamu seakan dapat menambah pengalaman, sekaligus meramaikan CV dan portfolio tanpa harus keluar dari rumah. Eits, tapi jangan sampai menggampangkan suatu pekerjaan. Atau sebaliknya, terlalu berlebihan dalam mengambil seluruh kesempatan yang ada sampai mengabaikan kesehatanmu, ya.
Produktif untuk UMKM
Nah, kalau dikaitkan dengan pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) sebenarnya produktivitas itu juga dibutuhkan. Seorang pebisnis yang tidak konsisten dalam menjalankan usahanya, dapat mencelakai kelangsungan aktivitas usaha tersebut juga.
Bagaimana cara pemilik usaha terus produktif berjualan?
1. Refleksi dan evaluasi
Refleksi yang dimaksud di poin pertama ini bukan berarti kaki kamu yang lagi dipijit enak pas musim hujan sekarang. Tapi lebih ke melihat apa yang sudah terjadi dalam aktivitas bisnismu, bagaimana kinerja kamu beserta pegawai lainnya, target-target apa yang sudah dibuat dan hasilnya bagaimana? Pokoknya, lebih kearah ‘bercermin’ dan melihat keadaan usahamu.
Nah setelah sudah puas mengawasi, jangan lupa untuk mencatat atau meng-highlight hal-hal yang penting, dan setelah itu evaluasi. Di tahap ini kamu juga bisa mencari pihak lain, untuk memberi pendapat-pendapat objektif.
Evaluasi apa saja hal yang harus dipertahankan atau diberhentikan, atau apakah ada hal yang bisa dikembangkan lebih jauh? Dari pergumulan tersebut, bisa saja kamu mendapatkan target baru, yang membuat dirimu lebih produktif dalam menjalankan usaha.
2. Taruh pengingat target di sekitarmu dan kapan saja
Kamu bisa menaruh kertas-kertas kecil, semacam post-it, yang berisikan tulisan target-target usahamu. Dapat berupa pendapatan atau profit toko dalam sebulan; keinginan untuk melakukan training dengan pegawai; atau ingin melakukan family gathering dengan pegawai beserta keluarganya dalam waktu yang dekat?
Kamu juga dapat menggunakan fitur Google calendar atau sejenisnya, yang dapat mengingatkanmu akan deadline atau target yang harus diwujudkan di waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.
Dengan selalu menempatkan pengingat tujuan-tujuan usaha di dekatmu, juga di aplikasi yang dapat dilihat kapan saja, akan semakin memotivasi diri kamu sendiri.
3. Rekreasi ke tempat saingan atau inspirasi
Rekreasi di poin ketiga ini gak berarti kamu harus keluar dari rumah, kok. Kamu hanya perlu melihat-lihat sebenar ke website atau akun medsos lainnya yang dimiliki sainganmu.
Coba dilihat sebentar, bagaimana perkembangan juga hasil strategi pemasarannya? Apakah ada inovasi baru? Eits, walaupun status pihak yang mau kamu kunjungi ini ‘saingan’ , bukan berarti kamu gak boleh menjadikan mereka sebagai inspirasimu, lho.
Baca juga: Persaingan dalam Dunia Usaha, Tidak Selalu Mengancam
4. Berinteraksi dengan pelanggan
Kalau lagi sumpek atau merasa kurang termotivasi banget, mungkin kamu dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang mengenal produkmu. Coba deh, tanya pendapat mereka tentang tokomu, atau apa yang mereka sukai dari jasa yang UMKM-mu tawarkan.
Ketika mendapatkan feedback yang membangun juga menghibur, terkadang rasa semangat berjualan kamu bisa tumbuh lagi, jadi kepingin cepat-cepat buat kalender konten lagi, deh. Soalnya kamu dapat melihat bagaimana produk yang kamu tawarkan dibutuhkan oleh para pembeli.
Kunjungi website LatihID di www.latihid.com untuk mendapatkan akses gratis belajar materi UMKM, juga program menarik lainnya!
Penulis: Samantha Yohana Blessya