Kartini, siapa yang tidak tahu nama tokoh pahlawan Indonesia tersebut? Berkat karyanya, pandangan banyak orang (termasuk masyarakat Belanda pada saat itu) terhadap sosok perempuan Indonesia berubah.
Sebagai salah satu tokoh emansipasi perempuan dari Indonesia, Kartini menuangkan pemikiran dan keyakinannya melalui tulisan-tulisannya.
Tema-tema tulisan seputar perjuangan kaum perempuan dalam meraih hak kebebasan, persamaan hukum, juga pendidikan tidaklah asing bagi penulis yang lahir pada tanggal 21 April 1987 ini. Raden Ajeng Kartini, itulah nama lengkap dari seorang penulis pemberani yang jasanya tak akan pernah dilupakan.
Hari Perempuan atau Hari Kartini
Tahun 1964, Presiden Soekarno menetapkan tanggal lahir tokoh pahlawan tersebut menjadi Hari besar Nasional, dengan sebutan Hari Kartini. Sampai sekarang, hari tersebut terus diperingati oleh Indonesia setiap tahunnya.
Selain untuk menghormati jasa-jasa Kartini, hari tersebut juga menjadi pengingat untuk semua orang, bahwa kesetaraan gender merupakan hal yang harus diperjuangkan secara berkelanjutan. Bahwa setiap orang, terlepas dari jenis kelaminnya, seharusnya tidak dibatasi hak-haknya untuk menempuh pendidikan, berpendapat, juga memilih jalan kehidupannya.
Perempuan tidak seharusnya ditekan, didiamkan, dan diasingkan oleh siapapun. Sama seperti laki-laki, perempuan juga memiliki hak yang sama untuk hidup dan berkarya.
Perjuangan Kartini tidak sia-sia, karena sampai sekarang kamu bisa lihat sendiri, bagaimana perempuan sudah banyak berperan, bergerak, juga berkarya di banyak bidang.
Karya-karya yang dihasilkan perempuan juga tidak terbatas. Tidak hanya tulisan, melainkan ada juga yang berkarya di bidang sains, kuliner, seni peran, olahraga, sampai bisnis. Kali ini LatihID berkesempatan untuk mewawancarai tokoh pemimpin perempuan di bidang bisnis, nih.
Perempuan ini berhasil mendirikan start-up yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Indonesia. Pendiri LatihID, Yulisyah Putri Daulay!
Berikut hasil wawancara LatihID dengan Putri, yang dilakukan secara daring:
1. Menurut kakak, seberapa pentingkah representasi perempuan dalam dunia profesional/pekerjaan?
Sangat penting sekali karena beberapa alasan. Yang pertama, diversity (keragaman) untuk meningkatkan inovasi dan produktivitas. Tidak hanya gender (perempuan atau laki-laki), diversity ini juga termasuk ras, usia, asal daerah, dan lainnya.
Dengan adanya diversity ini, orang-orang akan datang dengan mindset dan perspektif yang berbeda sehingga produk atau jasa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan juga dapat memenuhi needs (kebutuhan) berbagai jenis konsumer. Akhirnya, perusahaan ini juga akan lebih kreatif, inovatif dan akhirnya sukses di market.
Kedua, “Women know other women better.” Hampir semua perusahaan pasti mentargetkan perempuan sebagai salah satu target market mereka.
Perempuan dan laki-laki itu berbeda, terutama dalam preference, lifestyle, behaviour, sehingga needs nya juga berbeda. Oleh karena itu, ketika memproduksi produk atau jasa untuk perempuan, kita pasti membutuhkan perempuan dalam proses mengkonsep, mendesain, dan memasarkannya untuk memastikan kesuksesan produk atau jasa tersebut.
Ketiga, tempat kerja dan tim yang lebih dinamis.
Dengan adanya perempuan, tempat kerja dan teamwork akan lebih dinamis, seru dan asyik karena perempuan akan membawa warna, skills dan energi yang berbeda dengan pria.
Perempuan juga memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pria, seperti empati dan approach yang lebih soft, yang sangat penting dalam me-manage people dan teamwork.
2. Ketika kakak memimpin dan membangun LatihID selama ini, apakah pernah merasa diragukan atau dipandang sebelah mata oleh orang lain karena gender kakak? Kalau pernah, bagaimana kakak mengatasi atau menghadapi perilaku-perilaku seperti itu?
Saya tidak pernah diragukan oleh siapapun. Meskipun saya kuliah di jurusan teknik industri (engineering) dan bekerja di bidang IT company sejak lulus, saya tidak pernah sekalipun diragukan karena gender saya perempuan. Saya rasa cara untuk menghindari perilaku tersebut adalah dengan membangun kapabilitas diri, sehingga orang melihat kita berdasarkan skills dan talent kita, instead of gender kita.
3. Melihat profil Kak Putri yang menjalani studi S2-nya, mengelola LatihID, dan berkeluarga secara bersamaan turut membuktikan bahwa perempuan bisa melakukan banyak hal secara bersamaan, tanpa harus membatasi dirinya sendiri.
Apa Kak Putri punya tips untuk para perempuan lainnya yang mau mengikuti jejak kak putri sebagai pendiri platform di bidang lainnya?
Untuk tips-nya:
- Don’t limit yourself
Jangan ragu dengan kemampuan diri. Percayalah kalau kita bisa melakukan dan mencapai apapun yang kita harapkan selama kita berusaha keras. Kunci di sini adalah “berani lelah” atau “push ourselves” karena menjalani 1 peran saja membutuhkan effort yang besar, apalagi multiple (banyak) peran, pasti dibutuhkan double atau triple effort yang lebih besar.
- Get the support (dapatkan dukungan) dari orang sekitar
Saya percaya bahwa mendapatkan dukungan dari suami, orangtua dan keluarga adalah hal yang wajib agar saya bisa menjalani berbagai peran sebagai istri, mahasiswi, pekerja, dan peran lainnya.
Hal yang dapat dilakukan untuk mendapat dukungan ini adalah dengan menjalin komunikasi yang baik. Hal ini terasa banget, apalagi di saat-saat saya punya bayi.
Karena keluarga yang mendukung saya untuk mengembangkan LatihID, keluarga juga jadinya yang ganti-gantian membantu menjaga bayi saya. Sehingga saya ada waktu untuk mengerjakan kewajiban saya di LatihID, dan tugas-tugas lainnya.
- Take the first step dan iterasi
Ini tips yang spesifik dalam mengembangkan LatihID atau usaha. Awalnya saya tidak tahu banyak tentang cara mengembangkan e-learning (electronic learning) platform.
Tapi saya dan tim tidak menghabiskan waktu yang lama untuk membuat rencana. Instead, kami take the first step, dan syukurlah terbukanya 1 pintu akan membuka pintu-pintu lainnya melalui iterasi (kekonsistenan). Jadi jangan terlalu lama galau atau maju mundur ketika akan memulai usaha.
4. Sebagai perempuan, apakah menurut kak Putri dunia UMKM/start-up sudah ramah untuk kaum perempuan? Kalau belum, apa harapan Kak Putri untuk para perempuan di industri ini kedepannya?
Sudah, saya melihat sendiri banyaknya perempuan yang bekerja di startup. Selain itu, banyak banget teman perempuan saya yang punya usaha UMKM.
Harapannya adalah agar semakin balance (seimbang) representasi perempuan di dunia UMKM/start-up, agar kinerja suatu perusahaan menjadi lebih kreatif dan inovatif.
5. Apa Kak Putri punya sosok role model perempuan yang menginspirasi kakak?
Ada, namanya kak Dewi Nur Aisyah. Saya sudah menjadikan kak dewi sebagai role model sejak SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan membaca blog milik kakaknya.
Dari Kak Dewi, saya belajar kalau kita sebagai perempuan bisa menjalani multiple peran dengan optimal. Kak dewi itu sangat berprestasi dalam pekerjaan beliau, mendapatkan pengakuan nasional maupun internasional, dan sekarang menjadi staf ahli di Satgas (Satuan Tugas) Covid.
Tapi di sisi lain, Kak Dewi juga dapat menjaga dan merawat keluarganya dengan sangat baik, terlihat dari anak-anaknya yang pintar dan baik hati. Sebagai ibu muda, saya tahu bagaimana menantangnya proses menjaga anak. Saya percaya kalau kak Dewi pasti benar-benar sangat berusaha keras untuk sampai ke titik kesuksesan di keluarga dan pekerjaannya sekarang.
Sekian hasil wawancara LatihID kali ini dengan Putri. Semoga kisah Putri sebagai salah satu pemimpin perempuan di dunia ini dapat memotivasi kamu untuk terus belajar, bekerja, dan bergerak mencapai mimpi-mimpimu.
Perjuangan hak-hak perempuan tidak berhenti di Hari Kartini saja. Melainkan bisa kamu lakukan di kehidupan sehari-hari, seperti saat kamu bekerja dan saling mendukung karyawan perempuan di tempat kantormu, bersuara ketika terdapat ketidakadilan yang terjadi pada teman perempuanmu, dan juga mengedukasi orang-orang di sekitarmu yang masih sering meremehkan peran perempuan. Jangan lelah bersuara dan terus semangat, friends!
Kunjungi website LatihID di www.latihid.com untuk mendapatkan akses gratis belajar materi UMKM, juga program menarik lainnya!
Penulis: Samantha Yohana Blessya