Kemasan Produk Ramah Lingkungan, dari Besek Bambu sampai Kemasan Produk yang Dapat Dimakan
Nilai ke-aesthetic-an atau keindahan suatu produk dapat menambah ketertarikan publik untuk melirik dan membelinya. Sesuatu yang indah memang belum tentu berguna atau bagus kualitasnya, tetapi tentu akan menarik perhatian orang. Nah, perhatian orang atau publik ini mahal, loh!
Mahal di sini maksudnya tidak semua toko atau UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dengan mudah mendapatkan perhatian publik. Terkadang para pelaku UMKM bahkan harus menyewa jasa influencer atau digital marketing agency untuk memasarkan produk mereka secara lebih luas. Salah satu faktor yang akan memudahkan usahamu cepat diperhatikan publik adalah dengan membuat kemasan produk yang unik dan tetap indah.
Sayangnya, dengan besarnya persaingan UMKM untuk menciptakan pengemasan produk unik yang indah nan menarik, terkadang aspek lingkungan terabaikan. Pengemasan artinya adalah wadah atau pelindung produk kamu. Salah satu contoh bisnis yang pengemasan produknya cukup menarik untuk dibahas adalah bisnis toko kopi.
Salah satu masalah di bisnis toko kopi yang menyebar di banyak kota ini adalah, kemasan kopi yang mereka buat terkadang tidak ramah lingkungan. Terdapat gelas plastik sebagai kemasan kopi atau minumannya, juga sedotan plastik untuk menyeruput minuman tersebut. Sekarang bayangkan, jika dalam satu hari ratusan orang membeli kopi di toko tersebut, berapa banyak produk plastik sekali pakai yang sudah terbuang?
Contoh lain juga dapat dilihat dalam kemasan produk makanan. Terlebih untuk kamu yang sering beli makanan di tempat-tempat publik seperti kantin, food court, restoran, sampai jajanan kaki lima sekalipun. Apakah kamu masih sering melihat penggunaan plastik secara berlebihan untuk membungkus makanan? Atau penggunaan styrofoam yang berlebihan juga sebagai packaging sebuah makanan untuk dibungkus atau dikirim ke pelanggan, terlebih untuk UMKM di bidang kuliner rumahan (termasuk ghost kitchen!)
Walaupun tidak dapat dipungkiri, terdapat ahli yang sudah menyatakan bahwa sudah ada teknologi yang dapat membantu menguraikan bahan-bahan seperti styrofoam secara lebih cepat (yang memang membutuhkan waktu bertahun-tahun jika mau terurai secara alami). Tetapi pada faktanya, sampah plastik yang sudah ‘terlanjur’ terbuang selama ini belum tentu semuanya mendapatkan kesempatan untuk diuraikan dengan teknologi tersebut.
Bahkan Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan beberapa peraturan pelarangan pemakaian plastik sekali pakai seperti kantong belanja, sedotan plastik, sampai styrofoam. Sayangnya, karena kurangnya kesadaran masyarakat umum terhadap kelangsungan lingkungan, dan murah juga mudahnya mereka mendapatkan produk sekali pakai tersebut, pemakaian plastik sekali pakai masih sangat marak dan cenderung sulit dikendalikan.
Terus, kita harus gimana, nih?
Untuk kamu yang sudah memiliki UMKM, atau bahkan belum menjadi pengusaha, tetapi ingin segera merintis usaha. Bisa banget nih mulai dipikirkan dari sekarang, kira-kira bagaimana strategi agar arah desain kemasan atau pengemasan produk UMKM kamu ramah lingkungan! Ingat, manfaat kemasan produk itu banyak loh, tidak hanya satu! Jadi menyisihkan waktu untuk memikirkan aspek tersebut juga sangat penting.
Beberapa manfaat kemasan produk sangat berhubungan dengan aspek pemasaran produk UMKM, kamu dapat lebih mudah melakukan branding atau pengenalan produk pada konsumen, ketika mereka juga sudah tertarik atau penasaran dengan kemasan produknya. Selain melindungi produk, kemasan produk juga dapat menunjukkan nilai-nilai yang UMKM-mu bawa, salah satunya jika UMKM kamu mengangkat nilai ramah lingkungan.
Sebenarnya banyak opsi bahan kemasan produk yang lebih ramah lingkungan dari bahan-bahan sekali pakai, tetapi memang mungkin mereka belum cukup terkenal. Beberapa contohnya adalah dengan menggunakan keranjang rotan maupun besek bambu, sebagai wadah produk makanan. Jika kamu tidak mau membuat keranjang rotan atau besek bambu sendiri, kamu dapat mencari distributor atau toko (bisa juga lewat marketplace, loh!) yang menjual barang-barang tersebut.
Jadi, selain menciptakan kemasan produk yang ramah lingkungan, kamu juga dapat mendukung perekonomian usaha masyarakat lainnya! Terdapat juga inovasi kemasan produk yang unik yaitu kemasan yang dapat dimakan (edible) oleh pembelinya. Kamu dapat membuat kemasan produk ini dengan bahan-bahan alami, seperti limbang cangkang kepiting dan udang. Tetapi memang, untuk pembuatan secara massal, inovasi atau alternatif kemasan produk edible ini masih perlu penelitian lebih lanjut!
Bagaimana? Sudah siap mendesain produk kemasan yang menarik, unik, dan solutif untuk masalah lingkungan?
Kunjungi website LatihID di www.latihid.com untuk mendapatkan akses gratis belajar materi UMKM, juga program menarik lainnya!
Penulis: Samantha Yohana Blessya