Kehabisan Konten untuk Media Sosial Online Shop? Gunakan Content Pillar!

LatihID
4 min readNov 21, 2020

--

Sumber Foto Thumbnail: Canva

Mengelola media sosial (medsos) toko atau usaha tidak pernah mudah, terlebih kalau kamu masih menjalankannya sendiri. Dari memikirkan konsep dan konten apa yang akan dipublikasi, mendesain konten tersebut, dan memasarkan produk-produk jualan dengan harapan semakin banyak konsumen yang tertarik lalu membeli produk tersebut. Tetapi di tengah perjalanan membuat konten di medsos (Instagram, Twitter, Facebook, dan lainnya), terkadang ada masa-masa yang membuat kamu bingung dan bertanya, “Apa lagi ya, yang harus dibuat jadi konten?” atau “Mau ngepost konten apa lagi ya hari ini?” Biasanya pertanyaan-pertanyaan ini dapat menghambat proses pengembangan medsos usaha juga. Sama seperti followers milik influencer super mega bintang yang terkenal, followers medsos suatu toko online juga menunggu konten-konten yang mereka minati. Jika dalam waktu yang lama medsos toko atau usaha online-mu berhenti memberikan konten-konten tersebut, wajar jika followers-nya akan berkurang. Lalu sebenarnya konten apa sih yang orang-orang cari dan minati?

Triana Rahmawati (Sociopreneur Inspiratif, Founder @youthproject.id) memaparkan dalam salah satu materinya di LatihID Talks (LIT) 13, bahwa sesungguhnya kebingungan saat ingin membuat konten di medsos usaha dapat diatasi dengan adanya content pillar (pilar konten). Hal ini juga berhubungan dengan ketertarikan orang dengan konten-konten yang menjawab kekhawatiran mereka. Dari penjelasan Triana dapat diartikan bahwa content pillar sama seperti namanya dapat diartikan sebagai pilar atau dasar untuk kamu membuat konten. Dasar tersebut dapat berbentuk tema atau pertanyaan-pertanyaan seputar tema tersebut. Sehingga saat kamu membuat konten di medsos usahamu, kamu dapat membuat konten yang saling berkaitan atau berkesinambungan. Menurut Triana, menetapkan content pillar dapat memudahkan kamu untuk membuat konten sesuai segmen atau tujuan, yang ingin kamu capai dari konten tersebut. Salah satu contohnya ada dalam usaha yang dirintis Triana sendiri yaitu Humi essential oil (@humiessentialoil).

Sumber Foto: @humiessentialoil

Berangkat dari pengalamannya sendiri, Triana pernah menyaksikan anaknya yang masih bayi sakit pilek, dan akhirnya menggunakan diffuser yang telah diisi dengan essential oil untuk menyembuhkannya. Mengutip dari penjelasan di instagram Humi essential oil, essential oil adalah minyak alami yang diesktraksi dari satu jenis tanaman tertentu, sedangkan diffuser dapat dijadikan alat untuk menyebarkan harum minyak tersebut. Untuk kamu yang masih asing dengan bentuk diffuser, dapat lihat foto di bawah ya!

Sumber Foto: @humiessentialoil

Ia menyadari bahwa banyak ibu di luar sana juga khawatir akan kesehatan anaknya masing-masing, ditambah dengan munculnya kondisi pandemi di masa sekarang, tentu semakin banyak orang yang khawatir akan kesehatan mereka. Triana merasa nilai dan manfaat produk diffuser dan essential oil-nya dapat berguna bagi banyak orang. Sehingga dalam proses menentukan content pillar-nya, ia menentukan dua tema utama untuk mendasari pembuatan konten medsos usahanya tersebut yaitu; (1) penjagaan kesehatan para pekerja, dapat berbentuk tips untuk kontennya; (2) menjaga kesehatan anak, terlebih bayi. Dari content pillar tersebut, Triana mengaku Ia lebih mudah menentukan konten-konten medsos yang akan dipublikasikannya, karena Ia sudah mengetahui target konsumennya, juga apa yang targetnya khawatirkan (dalam kasus ini kesehatan).

Sumber Foto: @humiessentialoil

Setelah menentukan content pillar, Triana juga mengingatkan para peserta LIT 13 untuk tidak berhenti di situ, dan melanjutkan riset sehingga dapat memahami tema maupun topik yang sudah ditentukan lebih lanjut. Riset tersebut dapat lebih mudah dilakukan ketika kamu sudah menentukan target yang kamu tuju, sebagai konsumen dari media edukasi di medsos usaha online mu. Kalau kamu masih bingung menentukan isi content pillar-mu, kamu dapat melihat akun toko online lainnya, yang mengeluarkan konten sejenis atau mirip dengan konten yang kamu inginkan. Triana turut memaparkan bahwa menurutnya kompetitor adalah teman, juga guru yang lebih dahulu mengetahui solusi dari beberapa permasalahan yang mungkin akan atau sedang kamu lalui juga. Selain itu, untuk kamu yang juga menjadi admin toko online dan sering mendapatkan pertanyaan yang sama berulang kali dari konsumen, ini bisa masuk stok konten juga, loh!

Kamu hanya perlu membuat satu konten berjudul “FAQ” yang berarti Frequently Ask Questions (pertanyaan yang sering diajukan), dan menulis jawaban-jawaban yang lengkap di sana. Sehingga ketika ada pelanggan lain yang mengajukan pertanyaan yang sama, kamu hanya tinggal membalas, “Bisa dilihat di postingan ini ya kak,” dan kirimkan konten tersebut deh! Bagaimana? Sampai di sini, apakah kamu sudah mulai merangkai content pillar dan stok-stok konten di dalamnya? Sebenarnya masih banyak, loh, materi yang dipaparkan Triana dalam LatihID Talks yang bertema “Strategi Psikologi Marketing dalam Berbisnis untuk Memikat Konsumen.” Penasaran dan ingin belajar lebih lanjut? Simak videonya di tautan berikut!

Kunjungi website LatihID di www.latihid.com untuk mendapatkan akses gratis belajar materi UMKM, juga program menarik lainnya!

Penulis: Samantha Yohana Blessya

Referensi Utama: LIT Talks 13

--

--

LatihID
LatihID

Written by LatihID

A social start-up providing free E-learning platform for Indonesian Small and Medium Enterprise (SME).

No responses yet