Indonesia Resmi Resesi, Masyarakat Bisa Apa?

LatihID
3 min readNov 7, 2020

--

(Sumber foto: Canva)

Berita tentang Indonesia resmi resesi sudah bertebaran di mana-mana, dari media sosial, media cetak, dan media televisi dan radio sekalipun. Beberapa kelompok masyarakat merespon berita tersebut dengan ekspresi yang berbeda-beda, ada yang panik, ada yang biasa saja, ada yang langsung mencari tahu apa itu resesi, dan ada juga yang masih bingung. Kamu kira-kira termasuk orang yang menunjukkan ekspresi yang mana nih, saat pertama kali mendengar bahwa Indonesia resmi resesi? Sebelum membahas lebih dalam lagi tentang isu resesi yang sedang dialami oleh Indonesia, mari kita simak beberapa definisi dari resesi sendiri. Apa itu resesi?

Resesi secara umum adalah kondisi yang dialami suatu negara saat roda perekonomiannya sedang terhambat sampai dapat terhenti, dan menyebabkan penurunan angka pertumbuhan ekonominya. Tentu, terdapat definisi lain tentang resesi dari pihak, tokoh, maupun lembaga-lembaga penelitian di bidang ekonomi. Mengutip dari majalah dan platform editorial online milik organisasi internasional IMF (International Monetary Fund), yaitu Finance & Development edisi bulan Maret 2009, menyatakan bahwa tidak ada definisi resmi untuk resesi; untuk para analis dan peneliti biasanya akan menggunakan definisi praktik, yaitu penurunan dua kuartal berturut-turut dalam Produk Domestik Bruto (PDB), yang merupakan nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi suatu negara. Tetapi, majalah tersebut juga mencantumkan definisi resesi yang lebih luas dari The National Bureau of Economic Research (NBER), yang merupakan organisasi penelitian swasta, menyatakan bahwa kondisi resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan yang tersebar di seluruh ekonomi, dan berlangsung lebih dari beberapa bulan. Nah ternyata, definisi-definisi tersebut pas banget sama keadaan ekonomi Indonesia sekarang!

Dilansir dari portal berita Kompas, dalam kuartal kedua (bulan April-Juni) tahun 2020, ekonomi Indonesia mencapai minus 5,32 persen, Sedangkan, pada hari Kamis 5 November 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa PDB Indonesia pada kuartal ketiga (bulan Juli-September) ini minus 3,49 persen. Oleh sebab itu, Indonesia dapat secara resmi dinyatakan sedang dalam kondisi resesi. Resesi yang terjadi sekarang di Indonesia juga terpengaruh dari kondisi COVID-19, yang membuat aktivitas ekonomi masyarakat terhambat. Lalu, masyarakat bisa apa sekarang merespon kondisi ini? Resesi menyebabkan beberapa orang harus kehilangan pekerjaan mereka,ataupun kemungkinan sebuah bisnis gagal semakin meningkat. Kamu memiliki dua pilihan untuk merespon fenomena-fenomena tersebut. Kamu dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru yang akhirnya menyerap tenaga-tenaga kerja di Indonesia, sambil mendapatkan keuntungan juga untuk bisnismu. Jangan lupa untuk menyesuaikan bisnis rintisan mu nanti dengan kondisi sekarang, sehingga semakin banyak pembeli yang mengkonsumsi atau menikmati produk bisnismu. Contohnya seperti bisnis penjualan masker kain dengan model-model unik dan trendy, atau bisnis kuliner berbasis online.

Selain itu, dilansir dari portal berita detikFinance, Bhima Yudhistira yang merupakan ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyatakan bahwa seharusnya sebelum resesi, masyarakat sudah mulai menghemat dan mempersiapkan dana darurat untuk masa resesi tersebut. Jadi untuk sekarang, kamu yang memiliki penghasilan lebih mungkin dapat mulai membagi-bagikan penghasilan kamu ke beberapa kategori, seperti untuk tabungan ataupun dana darurat. Tapi jangan sampai kamu tidak makan hanya untuk menabung atau menyisihkan uang untuk dana darurat, ya! Tetap utamakan kesehatan kamu di masa pandemi seperti sekarang, karena tanpa makan dan minum teratur, kesehatanmu juga dapat terancam.

Kamu juga dapat mengurangi kegiatan belanja yang berlebihan untuk barang-barang yang tidak terlalu diperlukan. Sebaliknya, pembelian barang yang rutin seperti makanan dan minuman tetap dapat kamu lakukan, dan jika bisa pilih produk-produk lokal, sehingga kamu juga tetap membantu roda ekonomi Indonesia tetap berputar dan berjalan, termasuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Indonesia! Jika ada teman kamu yang mulai berjualan di masa pandemi ini, jangan malah dinyinyirin atau digosipin. Kamu malah bisa membantu dia dengan cara mempromosikan atau bahkan mencoba produk atau jasa yang ditawarkan teman kamu tersebut!

LatihID juga memiliki banyak modul, program, dan artikel loh, yang membahas tentang cara-cara merintis bisnis, mencari modal bisnis, sampai inovasi bisnis, kamu hanya perlu mengunjungi websitenya di www.latihid.com. Ayo mulai belajar di LatihID, dan jangan lupa sebarkan informasi di artikel ini pada teman atau keluargamu yang membutuhkan, ya!

Penulis: Samantha Yohana Blessya

--

--

LatihID
LatihID

Written by LatihID

A social start-up providing free E-learning platform for Indonesian Small and Medium Enterprise (SME).

No responses yet