Masih ingat dengan konten instagram Burger King Indonesia di bawah ini?
Dalam konten ini, Burger King mengajak orang-orang untuk memesan dari kompetitornya seperti McD, KFC, Pizza Hut, dan lain-lain.
“Hah? Nggak salah? Bukannya Burger King jadi rugi karena mempromosikan kompetitornya?”
Alih-alih dirugikan, Burger King justru meraih keuntungan, lho. Mereka jadi tidak perlu mengeluarkan budget besar untuk melakukan promosi, karena konten ini banyak meraih perhatian pelanggan lewat komentar-komentar dan tag antar sesama pengguna yang banyak mereka bagikan lewat kolom komentar Burger King Indonesia dan akhirnya menjadi viral, deh. Nah, strategi marketing yang digunakan Burger King ini namanya Guerilla Marketing.
Guerilla Marketing? Apa Itu?
Guerilla Marketing adalah strategi marketing di mana perusahaan menggunakan elemen kejutan dan non konvensional untuk mempromosikan produk atau layanan mereka. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian pelanggan dengan budget yang minim tapi tetap efektif sehingga cocok diterapkan untuk bisnis kecil. Istilah yang pertama kali diciptakan pada awal tahun 1980-an oleh Jay Conrad Levinson, penulis buku Guerilla Marketing ini lebih menitik beratkan pada pelanggan lama daripada pelanggan baru, sehingga ikatan antara pelanggan dengan brand/produk jadi lebih erat.
Setiap strategi marketing yang digunakan tentu ada tantangannya masing-masing, bukan? Sama halnya dengan guerilla marketing ini. Untuk menggunakan strategi marketing ini, diperlukan kreativitas yang tinggi dalam setiap kegiatan promosi yang dilakukan. Cukup menantang ya, tapi tidak jarang hasilnya sukses membuat pelanggan jadi terhibur, dan mendorong mereka untuk lebih sering membicarakan tentang produk atau brand kamu. Inilah yang menjadi kekuatan dari strategi marketing ini. Kamu tidak perlu mengeluarkan budget besar untuk melakukan promosi. Cukup ciptakan ide yang kreatif dan biarkan orang-orang membicarakan bisnismu dari mulut ke mulut.
Nah, selain minim budget, apalagi nih keunggulan menggunakan guerilla marketing sebagai strategi marketing?
Keunggulan lain yang bisa kamu dapatkan dengan menggunakan guerilla marketing ini antara lain:
1. Lebih Mudah Viral
Konten yang menghibur, unik, dan terkadang sedikit ‘nyeleneh’ ternyata lebih sukses dalam menarik perhatian audiens sehingga mereka akan lebih fokus untuk menyimak isi konten tersebut. Konten seperti ini akan lebih mudah melekat dalam ingatan audiens dan mereka akan terus membicarakan dan mengingat brand/produk dari bisnismu. Contohnya kampanye Kereta Api Indonesia yang mengubah gerbang pembatas jalan menjadi bentuk pisau dengan tulisan “Jangan Nekat Kalau Mau Selamat”. Alhasil, banyak pengendara yang memilih untuk menunggu kereta lewat dengan sabar.
Sumber : infodigimarket.com / Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan guerilla marketing
2. Lebih Berkesan dan Lebih Dekat
Kalau tujuan strategi marketing mu adalah untuk menciptakan hubungan yang erat antara brand dengan pelanggan sehingga pesan promosi bisa tersampaikan dengan baik kepada pelanggan, maka guerilla marketing adalah pilihan yang tepat. Contohnya kampanye film IT tahun 2017. Iklan tersebut cukup menarik perhatian para pejalan kaki dengan mengikat sebuah balon merah yang menjadi ciri khas dari film tersebut di atas saluran-saluran air dan diletakkan tulisan “IT is closer than you think. #ITMOVIE in Cinemas September 7”. Sesekali pejalan kaki yang melintas berhenti untuk berfoto.
3. Cocok untuk Membangun Partnership
Untuk melakukan guerilla marketing ini, kamu bisa bekerja sama dengan brand lain maupun sebuah organisasi. Selain lebih menghemat budget, jangkauan audiensnya juga lebih luas. Misalnya kampanye UNICEF (United Nations Children’s Fund) yang bernama ‘Dirty Water’ ini.
Tahun 2009, UNICEF bekerja sama dengan agensi iklan Latinx Casanova, Pedrill/McCann untuk membuat sebuah vending machine (mesin penjual otomatis) yang menjual air kotor dengan 8 “rasa” yaitu kolera, malaria, tifus, disentri, demam berdarah, hepatitis, salmonella, dan yellow fever. Vending machine ini diletakkan di Union Square, New York dan sukses menjangkau 7.500 orang di Kota New York serta jutaan lainnya melalui liputan media mengenai kampanye tersebut.
Apakah guerilla marketing ini ada kelemahannya?
Setiap keunggulan pasti ada kelemahannya, termasuk guerilla marketing ini. Adapun kelemahan dari guerilla marketing ini antara lain:
- Terkadang ide yang disampaikan tidak cocok untuk orang-orang tertentu.
- Membutuhkan waktu yang lebih lama dalam membuat ide dan konsep yang ‘out of the box’, padahal iklan harus segera tayang secepatnya.
- Iklan yang dibuat bisa menimbulkan kesalahpahaman atau tidak cocok dengan paham dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu, dalam beriklan kamu harus menghindari hal-hal yang berbau SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) atau pelanggaran norma-norma sosial.
Nah, itulah pembahasan mengenai guerilla marketing. Bagaimana menurutmu? Sudah siap menerapkan jenis pemasaran ini pada bisnismu?
Kunjungi website LatihID di www.latihid.com untuk mendapatkan akses gratis belajar materi UMKM, juga program menarik lainnya!
Penulis: Aqida Widya Kusmutiarani
Editor: Samantha Yohana Blessya