Copywriting vs Content Writing: Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnis?
Kalau kata Bill Gates, “Content is still king.” Ia mengatakan kalimat tersebut pada tahun 1996 yang artinya sudah sekitar 25 tahunan. Wow sudah lama banget ya! And guess what? Perkataannya ini benar. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat ini, mau tidak mau para pelaku bisnis menjadikan konten sebagai salah satu cara untuk lebih unggul dari kompetitor, mendapatkan pelanggan baru maupun menjaga hubungan erat dengan pelanggan lama. Nah, untuk membuat konten sendiri dibutuhkan keahlian khusus misalnya kemampuan menulis, berpikir kreatif, bisa desain, dan sebagainya.
Wah ribet juga, ya. Gimana kalau tidak punya kemampuan itu?
Tenang, sekarang sudah banyak orang-orang yang menyediakan jasa untuk pembuatan konten di berbagai akun media sosial dan website. Kamu juga bisa merekrut orang-orang yang memiliki kemampuan khusus di bidang perkontenan ini yang biasa disebut Copywriter dan Content Writer.
Apa itu Copywriter dan Content Writer? Keduanya sama atau beda? Terus, mana yang harus digunakan di dalam bisnis?
Untuk menjawab rasa penasaranmu, artikel ini akan mengupas satu per satu agar kamu lebih paham tentang Copywriting dan Content Writing. Sehingga kamu bisa memutuskan mana nih yang cocok untuk bisnismu. So, langsung saja kita bahas satu per satu Copywriting vs Content Writing ini!
1. Tujuan Menulis
Bisa dikatakan Copywriter dan Content Writer ini mirip tapi tak sama. Kalau diibaratkan seperti dua sisi mata uang logam. Keduanya sama-sama memiliki tugas utama yaitu menulis, tapi dengan tujuan yang berbeda. Copywriter adalah seseorang yang menulis artikel atau konten yang menarik dan persuasif dengan tujuan agar orang-orang tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Hasil akhirnya bisa berupa penjualan yang meningkat, subscribe channel atau website, maupun download sebuah aplikasi. Sementara Content Writer adalah seseorang yang menulis artikel atau konten dengan tujuan memberikan informasi dan mengedukasi pelanggan tentang produk atau jasa yang ditawarkan. Hasilnya bisa berupa jumlah traffic website/blog yang meningkat. Intinya Copywriting itu menulis untuk tujuan komersil, sementara content writer itu menulis untuk meningkatkan product knowledge dan membangun awareness.
2. Media untuk Menulis
Hasil tulisan Copywriter dan Content Writer ini sebenarnya sudah sering kita temui. Tulisan seorang Copywriter bisa kamu temukan di billboard, poster, web banner, brosur, tagline, dan media lain dimana pembaca bisa baca dalam waktu singkat. Contohnya iklan Go-Jek di Kuningan yang beberapa waktu itu sempat viral.
Sementara Content Writer biasanya menulis di blog/website, artikel di koran, majalah, email newsletter, dan media lainnya dimana pembaca punya banyak waktu luang untuk membaca. Contohnya:
3. Panjang Tulisan
Berhubung pembaca hanya punya sedikit waktu untuk membaca, jadi tulisan Copywriter ini biasanya pendek tapi tetap harus menarik dan persuasif. Kalau Content Writer tulisannya bisa lebih panjang berkisar 600–1000 kata atau lebih, juga mengacu pada tata kepenulisan jurnalistik 5W + 1H. Kontennya juga harus menarik dan membuat pembaca nyaman untuk berlama-lama membaca berbagai artikel di blog maupun website karena bisa meningkatkan traffic pengunjung.
Lalu, kenapa Copywriting dan Content Writing itu penting dalam bisnis? Dan mana yang lebih penting untuk digunakan dalam bisnis? Copywriting atau Content Writing ?
Dalam berbisnis pastinya kamu mau menjual produk atau jasa ke pelanggan yang potensial, kan? Atau meningkatkan brand awareness pelanggan dimana semakin banyak pelanggan yang mengenal produk atau jasa yang kamu tawarkan, maka penjualan akan semakin meningkat, bukan? Di sinilah pentingnya copywriting dan content writing dalam bisnis. Kalau tujuannya meningkatkan penjualan, brand awareness, atau mendapatkan pelanggan baru, maka tidak ada salahnya menggunakan copywriting. Lakukan research dan analisis untuk menentukan copywriting yang tepat agar pelanggan tertarik dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Kamu juga bisa belajar tentang copywriting secara spesifik dari LatihID Modul. Namun, ada sebagian pelanggan yang lebih tertarik untuk menggali informasi tentang sebuah produk atau jasa dulu sebelum akhirnya memutuskan membeli. Nah, di situlah kamu butuh content writing. Meskipun mereka tidak membeli barang atau menggunakan jasamu, tapi pada akhirnya ketika butuh, mereka akan membeli produk atau jasa mu karena ingat dengan content writing di website atau media sosialmu. Begitu juga dengan pelanggan yang lama, kamu juga butuh konten untuk tetap menjaga kepercayaan, kesetiaan, dan menjalin hubungan erat dengan pelanggan. Jadi kalau ditanya mana yang lebih penting, keduanya penting baik copywriting maupun content writing karena masing-masing punya peranan penting dalam bisnis.
Kunjungi website LatihID di www.latihid.com untuk mendapatkan akses gratis belajar materi UMKM, juga program menarik lainnya!
Penulis: Aqida Widya Kusmutiarani
Editor: Samantha Yohana Blessya