Bangun Mental Usaha, Sejak Usia Belia!

LatihID
3 min readDec 13, 2020

--

Sumber foto: Canva

Terkadang sebagian orang tua melarang anak-anaknya yang ingin merintis usaha di usia belia atau remaja, karena takut mereka tidak dapat memegang tanggung jawab sebesar itu. Orang tua juga terkadang menganggap merintis usaha sebagai hal yang menakutkan dan terlalu berat untuk dilakukan oleh seorang remaja.

Bagaimana kalau ditipu? Bagaimana kalau tiba-tiba di tengah perjalanan usahanya, sang anak bosan dan meninggalkan usahanya begitu saja? Yang repot siapa? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan berbasis kekhawatiran pihak orang tua pada anaknya.

Tetapi sebenarnya, jika kekhawatiran-kekhawatiran tersebut terjadi pada seorang anak remaja yang baru merintis usaha, peristiwa itu dapat menjadi pendorong untuk anak tersebut. Pendorong untuk tidak melanjutkan usaha tersebut, atau pendorong anak tersebut untuk membangun mental usahanya.

Mental usaha yang dimaksud di sini adalah bagaimana seorang pengusaha dapat konsisten memulai dan menjalankan usahanya. Tentu banyak hambatan yang akan menunggu seorang pengusaha, tetapi bagaimana dirinya menghadapi hambatan maupun tantangan kedepannya, dapat menentukan seberapa kuat mental usaha yang ia miliki.

Nah, untuk mengetahui bagaimana cara membangun mental usaha sejak remaja, LatihID mengundang salah satu pengusaha yang sudah merintis usahanya sejak belia dan masih berkelanjutan sampai sekarang!

Pengusaha tersebut adalah Delsi Aulia (Founder PT Rumah Masker Indonesia atau @rumahmasker.id), yang turut sharing tentang pengalamannya selama ini sebagai pengusaha muda dalam LatihID Talks (LIT) ke-15. Delsi sudah memulai usahanya sebelum kuliah, dimulai dari menjadi reseller masker organik dari distributor lain. Sampai akhirnya memiliki perusahaan distributor masker organik sendiri.

Walaupun begitu, dibalik kesuksesannya, Delsi juga menceritakan masa awal dirinya masuk ke dalam dunia bisnis, di mana Ia menghadapi banyak halangan juga. Pada awalnya, Ia tidak langsung menjual masker organik, melainkan menjual jilbab pada tahun 2015, karena saat itu ia melihat peluang yang besar di bulan Ramadhan.

Sayangnya pada saat itu, Delsi tidak direstui oleh orang tuanya karena dianggap tidak terlalu kuat fisiknya untuk berjualan. Bahkan akhirnya Delsi pernah masuk ke rumah sakit, karena terkena gejala tipes. Perempuan kelahiran tahun 1999 ini mengaku kelelahan saat mengantar produk jualannya dari satu rumah ke rumah lainnya, karena pada masa itu ojek online belum ada di wilayahnya.

Tidak sampai di situ saja, Delsi juga mengaku pernah ditipu dengan nominal yang cukup besar. Walaupun Ia sudah mengurus sampai ke kantor polisi, dan membekukan rekening pelaku penipuan tersebut, uangnya tidak dapat kembali.

Delsi mengaku pada saat itu, dirinya yang masih berstatus sebagai anak SMA (Sekolah Menengah Atas) tentu merasa down dan sempat putus asa. Tetapi ia memutuskan untuk bangkit kembali, dan mengikhlaskan peristiwa penipuan tersebut.

Tanpa niatan untuk kembali merintis usaha, tiba-tiba Delsi mendapatkan banyak permintaan titipan dari teman-temannya yang ingin membeli produk yang ia pakai atau tunjukkan di media sosialnya. Saat itu, perempuan yang lahir di Bandar Lampung ini pun melihat peluang tersebut, dan meminta restu sekali lagi pada orang tuanya, untuk memulai bisnis kembali.

Sampailah pada saat ini, Delsi sudah memiliki perusahaannya sendiri, karena menurutnya setelah menghabiskan beberapa waktu menjadi reseller, ia melihat peluang besar untuk terus berbisnis di bidang masker organik. Oleh sebab itu, akhirnya ia mendirikan PT. Rumah Masker Indonesia, dan sampai sekarang sudah banyak dropshipper ataupun reseller yang bekerja juga di perusahaannya tersebut.

Pengusaha yang juga merupakan reporter TV Universitas Lampung ini mengakui kalau dirinya sempat takut jika usahanya tidak berbalik modal, tetapi Ia pun berpesan pada para peserta LIT ke-15, bahwa selama kamu berusaha keras, memiliki niat baik, dan sudah mendapatkan restu dari orang tua, pasti akan ada jalan untuk usahamu berkembang.

Niat baik ini juga disertai dengan usaha-usaha untuk kamu terus belajar. Menurut Delsi, banyak sekali informasi dan pelajaran tentang cara merintis dan memasarkan bisnis atau usaha, sampai mengelola keuangan yang dapat kamu temukan di internet. Ia juga memaparkan pengalamannya dalam mendaftarkan usahanya ke BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)! Penasaran dengan pengalaman Delsi dan tips-tips yang ia paparkan pada hari Sabtu, 12 Desember 2020 kemarin? Yuk, kunjungi di link berikut ini.

Jangan lupa, LatihID Talks berikutnya (LIT ke-16) akan dilaksanakan minggu depan, loh! Hari Minggu, tanggal 20 Desember 2020, yang turut menghadirkan Lauw Lucky Olivia (Head of Product Marketing at Tokopedia) sebagai pembicara. Daftar sekarang di sini!

--

--

LatihID
LatihID

Written by LatihID

A social start-up providing free E-learning platform for Indonesian Small and Medium Enterprise (SME).

No responses yet